Translator

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
“Sesungguhnya tidak ada seorang Nabi pun setelah nabi Nuh, kecuali dia pasti memperingatkan kaumnya dari Dajjal”

Selasa, 27 September 2011

Kehendak Tuhan ataukah Hidden Agenda Kegiatan Intelijen Kapitalisme Internasional?

Tanpa terasa 80 tahun sudah berlalu sejak Soempah Pemoeda diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 oleh sekumpulan anak muda Nuswantara. Cukuplah sudah romantisme dan nostalgia masa lalu yang selalu kita dengung-dengungkan dengan berkedok perayaan dan seminar yang seolah dipersembahkan untuk mengenang momentum yang bersejarah tersebut. Anak negeri ini tidak pernah sadar bahwa  persoalan bangsa ini lewat di depan hidungnya –dengan penuh tawa dan senyum melihat derai tangis kesedihan anak negeri– tanpa ada yang berusaha menuntaskannya. Dengan segala kerendahan hati tulisan ini dipersembahkan kepada seluruh anak bangsa, anak negeri ini, setidaknya untuk mencoba membangunkan mereka dari tidur panjangnya agar mereka tahu bahwa mereka sedang tidur dipinggir jurang kehancuran, berbantalkan penyakit hedonisme, diselimuti gaya hidup yang glamour memabukkan, bermimpikan ketenaran bak selebriti yang sedang terbuai alunan rhapsody kematian.
“Tidak akan Aku rubah nasib suatu kaum ketika kaum itu tidak berupaya merubah nasibnya sendiri !!!”.

Intelijen

Kebutuhan akan informasi sudah ada sejak manusia pertama hidup di muka bumi. Pengenalan mereka atas segala sesuatu di alam sekitarnya menjadi kumpulan informasi yang memungkinkan mereka untuk memanfaatkan setiap benda benda mati maupun hidup baik di darat, laut maupun angkasa guna mempertahankan hidup dari kerasnya kehidupan alam.
Sejalan dengan perkembangan peradaban manusia dimana kebutuhan manusia juga semakin bertambah mendorong terjadinya rivalitas yang tinggi baik antar satu manusia dengan manusia yang lain maupun satu kelompok manusia dengan kelompok manusia yang lain. Perebutan yang terjadi atas sebuah wilayah yang subur dan kaya akan potensi alam sering kali memicu konflik yang akhirnya berujung pada peperangan yang tak dapat dihindari. Tidak bertambahnya luas daratan serta tidak merata dan terbatasnya kekayaan alam tidak pernah mampu mencukupi kebutuhan hidup manusia yang semakin bertambah jumlahnya dari waktu ke waktu.
Di tengah rivalitas seperti inilah muncul sebuah aktivitas atau kegiatan, proses, dan instrumen yang didasarkan pada kecerdasan dan ketajaman akal untuk mendapatkan, mengolah dan menganalisis berbagai informasi untuk dihadirkan sebagai data guna pengambilan keputusan atas berbagai permasalahan yang dihadapi sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Inilah yang kemudian dikenal sebagai intelijen.
Kata intelijen sendiri berasal dari kata intelligence yang dalam bahasa Indonesia berarti kepandaian dan kecerdikan. Pada perkembangannya, fungsi dan kegiatan intelijen semakin meliputi banyak hal akibat adanya pengaruh perkembangan teknologi serta semakin beragamnya kebutuhan para pengambil keputusan di berbagai sektor kehidupan baik politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, serta teknologi dan ilmu pengetahuan.
Di tengah perubahan global dan ketatnya persaingan dunia saat ini yang sarat dengan power-play dan power-struggle, sudah barang tentu fungsi dan kegiatan intelijen semakin memegang peranan penting demi menjamin kelangsungan hidup, kedaulatan serta menjaga kepentingan setiap Negara dalam menjalankan berbagai kebijakan dalam dan luar negerinya. Di abad informasi sekarang ini, siapa yang menguasai informasi maka dia akan menguasai dunia.
Dalam suasana peringatan 80 tahun Peringatan Soempah Pemoeda, menjadi penting bagi kita semua para anak bangsa untuk memahami sejauh mana sepak terjang Intelijen asing di wilayah kedaulatan NKRI. Untuk itu perlu kiranya kita mengidentifikasi apa dan siapa yang mengendalikannya, apa target, sasaran dan tujuannya, serta sejauh mana kemampuan mereka yang sesungguhnya. Pada konteks ini intelijen tidak lebih adalah alat dari kepentingan master mind yang bermain di belakangnya.
Hanya dengan itu kita bisa memahami makna ikrar yang terkandung dalam Soempah Pemoeda dalam arti yang sesungguh-sungguhnya serta menghargai pengorbanan para pejuang dan pahlawan bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya, Bangsa yang menghargai para pahlawannya adalah bangsa yang tidak pernah lupa akan jejak masa lalu sejarah bangsanya. Perlahan dan pasti bangsa ini akan sampai pada ambang kehancuran dan jurang kebinasaannya ketika mereka lupa dan khianat akan sejarah bangsanya.


Jejak Masa Lalu

Sampai lewat pertengahan abad ke-16 boleh dikatakan, bahwa kedudukan Indonesia dalam pergaulan internasional dimasa itu ditentukan oleh letaknya dan kemampuan penduduknya mempergunakan tenaga produktifnya. Tetapi dari mulai orang Barat sampai ke Segara (Lautan) Hindia, habislah peranan orang Indonesia dalam pelayaran Asia….
(Mohammad Hatta)

Secara tekstual, tidak bisa dipungkiri bahwa kontrak sosial kita sebagai bangsa Indonesia memang baru diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Namun demikian harus disadari bahwa secara geostrategis dan geopolitis wilayah yang sekarang ini menjadi wilayah NKRI sudah lebih dulu ada di muka bumi ini inheren dengan berbagai dinamika permasalahan yang ada didalamnya sebagai bagian dari proses dialektika sejarah yang mengantar pada Kemerdekaan NKRI.
Untuk melihat pemetaan kepentingan asing terhadap NKRI setidaknya ada tiga tahapan penting perubahan global yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan sejarah Indonesia dari waktu ke waktu.
I. Masa Kolonialisme-Imperialisme
Sejarah dunia telah mencatat dimulainya zaman Kolonialisme-Imperialisme Eropa seiring sejak terjadinya Revolusi Industri yang diawali oleh hancurnya kekuasaan monarkhi absolut yang didukung oleh kekuasaan gereja di Eropa. Pembangkangan yang dilakukan oleh kaum pemilik modal dan kaum cendikiawan –middenstand– telah menabrak langsung kekuasaan elitis kaum bangsawan dan doktrin-doktrin absolut gereja. Kemenangan para cendikiawan yang mendukung gagasan bahwa bumi itu bulat telah menghancurkan doktrin gereja yang pada saat itu mengimani bahwa bumi itu datar. Dalam proses pembuktiannya, para pemilik modal ikut mengambil peran mendukung gagasan para cendikiawan dengan memfasilitasi ekspedisi-ekspedisi yang dilakukan oleh pelaut-pelaut Portugis dan Spanyol yang kemudian diikuti oleh Inggris, Perancis dan Belanda sampai pada akhirnya mereka menemukan jalan ke “Hindia” dengan berkeliling Afrika menuju ke timur dan berkeliling Amerika Selatan menuju ke Barat yang akhirnya membentuk peradaban Eropa baru bernama United State of America (Amerika Serikat).
Konsep pemikiran Merkantilisme sebagai aliran politik ekonomi yang berkembang di Eropa ketika itu menemukan bentuk kesejatiannya dengan ditemukannya wilayah-wilayah baru yang kaya dengan potensi alamnya dan keramahan penduduknya. Inilah awal dari pengiriman ekspedisi besar-besaran yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa dengan mengibarkan panji-panji Gold, Glory, dan Gospel sebagai basis legitimasi atas pengkaplingan yang mereka lakukan terhadap wilayah-wilayah jajahan baru yang tersebar di seluruh dunia.
Kolonialisasi atas wilayah-wilayah jajahan baru inilah yang nantinya menjadi dasar penentuan batas wilayah bagi Negara-negara yang baru merdeka. Itu sebabnya mengapa proses pemisahan Timor-Timur dari Indonesia mendapat dukungan luas dari Eropa dan Amerika Serikat, karena sesungguhnya mereka masih memandang bahwa Timor-Timur adalah bagian dari wilayah jajahan Portugis, berbeda dengan Indonesia yang dalam pandangan mereka adalah bagian dari wilayah jajahan Belanda.
II. Masa Neo Kolonialisme-Imperialisme
Nafsu serakah untuk menguasai sebanyak mungkin wilayah jajahan memicu terjadinya persaingan bahkan konflik di antara bangsa-bangsa Eropa yang menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya Perang Dunia I yang kemudian berlanjut dengan Perang Dunia II.
Seiring dengan perubahan zaman serta tata politik dan tata ekonomi dunia dengan menguatnya keinginan dari banyak wilayah jajahan yang menuntut kemerdekaan dari penjajahan bangsa-bangsa Eropa dimana tidak bisa lagi dibendung dengan kekuatan militer, maka pengakuan kemerdekaan bagi Negara-negara baru tersebut merupakan sesuatu yang tak terhindarkan dan hanya menunggu soal waktu.
Di sisi lain, kemajuan ekonomi bangsa-bangsa Eropa ditambah lagi Amerika Serikat sudah berkembang sedemikian pesatnya kearah industrialisasi yang menuntut jaminan tersedianya pasokan bahan baku dan energi secara berkesinambungan serta tentunya dukungan pasar, baik pasar tenaga kerja maupun pasar bagi pemasaran produk-produk industri mereka. Perkembangan di bidang sosial-politik, walaupun ditengarai oleh adanya konflik “ideologis” antara Negara-negara pendukung Kapitalisme-Liberalisme yang tergabung dalam NATO dan dikomandoi oleh Amerika (USA) dengan Negara-negara Pakta Warsawa yang berkiblat pada Sosialisme-Komunisme dengan panglimanya Uni Sovyet (USSR), pun tetap pada akhirnya berujung pada pertarungan hegemoni demi kepentingan penguasaan global.
Situasi dan kondisi ini yang mendorong mereka untuk segera menyesuaikan diri terhadap arah perubahan global. Semula yang tadinya menggunakan pendekatan politik dengan strategi penggunaan kekuatan militer untuk menduduki wilayah jajahan, berubah menjadi pendekatan ekonomi dengan strategi penggunaan kekuatan kapital untuk menguasai –tanpa harus menduduki– wilayah jajahan. Ini yang kemudian lebih dikenal sebagai Neo Kolonialisme-Imperialisme (NEKOLIM).
Dalam hal ini harus diakui bahwa ditengah terpuruknya Eropa akibat Perang Dunia II, Amerika Serikat memiliki keunggulan dalam memegang kendali dan peranan utama sebagai inisiator terbentuknya fondasi sebuah tatanan ekonomi internasional yang bertujuan untuk terus memperluas wilayah jajahan tanpa harus menduduki. Ada dua mekanisme utama yang dikembangkan oleh Amerika dalam hal ini, yakni sistem Bretton Woods dan Marshall Plan.
Dari pertemuan yang diadakan pada tahun 1945 di Hotel Mount Washington, Bretton Woods, New Hampshire, USA; sistem Bretton Woods dilahirkan dengan tujuan untuk menyediakan kerangka institusional bagi sebuah tatanan ekonomi liberal yang diinginkan oleh para kapitalis Amerika. Selain itu, pertemuan tersebut juga memutuskan untuk membentuk “korporasi trans-nasional” dan “lembaga trans-nasional” yang bernama World Bank dan IMF. Pertemuan itu juga mensyaratkan adanya perubahan standar nilai tukar mata uang dunia dari Gold Standard (standar emas) menjadi US Dollar standard (standar Dollar Amerika Serikat).
Tugas utama World Bank diawal berdirinya adalah untuk membantu pembangunan dan rekonstruksi teritori para anggota Bank Dunia dengan memfasilitasi investasi kapital untuk tujuan produksi. Sedangkan IMF bertugas untuk merekonstruksi dan menjaga sistem moneter internasional.
Kedua badan dengan masing-masing tugas tersebut dipandu oleh sebuah skema perencanaan  yang bertujuan agar supaya terjadi kesamaan dan kesatuan pandang di antara para pengambil keputusan dalam persepsi maupun pembuatan kebijakan. Skema perencanaan inilah yang lebih dikenal sebagai Marshall Plan. Marshall Plan juga dimaksudkan untuk memberi kemungkinan bagi mereka dalam mengelola perekonomian dunia paska perang pada basis komitmen bersama bagi pertumbuhan ekonomi dan produktivitas tinggi.
Dari sinilah berawal sistem perencanaan proyek pembangunan di Negara-negara dunia ketiga termasuk Indonesia yang meletakkan peran utama Negara sebagai pendorong utama perubahan dengan mengandalkan ketergantungan pada dana bantuan institusi keuangan internasional. Maka tentunya tidak mengherankan apabila pemimpin-pemimpin Negara dunia ketiga seperti Soeharto dan Marcos mampu mempertahankan kekuasaannya dalam waktu lama. Pemimpin-pemimpin otoritarian seperti ini dihadirkan sebagai alat untuk melayani kepentingan mereka –Negara-negara Kapitalis AS, Eropa dan sekutu-sekutunya–.
III. Masa Posmo Kolonialisme-Imperialisme
Perkembangan yang terjadi paska kelahiran Bretton Woods dan Marshall Plan makin menunjukkan kemajuan yang sangat signifikan bagi Negara-negara Kapitalis Amerika dan Eropa. Tercatat berbagai organisasi sayap pendukung bermunculan untuk melengkapi dan menyempurnakan agenda penguasaan global seperti antara lain World Trade Organization (WTO) yang dilahirkan dalam pertemuan Uruguay Round (Putaran Uruguay) pada tahun 1994 dimana Indonesia salah satu dari 140 negara (sampai 30 Nopember 2000) yang telah meratifikasi hasil putaran Uruguay melalui UU No. 7 tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement on Establishing The World Trade Organization.
Hasil perundingan Putaran Uruguay secara garis besar terbagi dalam empat bagian yaitu : perluasan akses pasar, penyempurnaan aturan main, penyempurnaan institusional dan beberapa isu baru. Isu baru yang dimaksud adalah perjanjian di bidang jasa (GATS-General Agreement Trade in Services), perjanjian yang mengatur hak atas kekayaan intelektual yang terkait dengan perdagangan (TRIPS-Trade Related of Intellectual Property Rights), dan perjanjian investasi yang terkait dengan perdagangan (TRIMS-Trade Related Investment Measures).
Belum lagi tak terhitung organisasi-organisasi yang ditukangi oleh gerakan rahasia Freemasonry Yahudi dengan kemampuan lobby internasional yang sangat konspiratif mampu memberikan pengaruh yang kuat terhadap kebijakan luar negeri Negara-negara maju khususnya Amerika Serikat. Tercatat antara lain World Economic Forum yang pada tahun 1996 mengadakan pertemuan di Davos, Swiss. Ada lima issue yang menjadi rekomendasi utama dalam pertemuan itu, yakni : KKN, HAM, Demokratisasi, Gender dan Liberalisasi Perdagangan. Kelima issue tersebut harus segera disosialisasikan untuk menjadi issue global demi memuluskan agenda-agenda penguasaan global (globalisasi). Meminjam ucapan Hans Peter Martin dan Harald Schumann dalam bukunya The Global Trap: Globalization and the Assault on Democracy and Prosperity, “Globalisation is not a ‘natural’ process, but one ‘consciously driven by a singleminded policy’ .
Presiden Amerika Serikat George Bush Sr. pada tanggal 11 September 1991, tepat 10 tahun sebelum terjadi peristiwa aksi terorisme dengan hancurnya WTC, dalam pidatonya di depan Kongres Amerika dengan tegas telah menetapkan adanya keinginan untuk membangun tatanan The New World Order.
Pada tahap ini, bangunan tata sistem serta struktur ekonomi politik internasional yang dibangun oleh Amerika dan sekutu baratnya makin menghegemoni dunia, terutama setelah hancurnya blok Komunisme-Sosialisme dengan diawali oleh gerakan Glasnost-Perestroika di Uni Sovyet dan hancurnya tembok Berlin yang kemudian berkembang menjadi guliran bola salju mendorong terjadinya proses Balkanisasi yang menghantam Negara-negara Eropa-Timur dan semenanjung Balkan.
Gelombang besar perubahan peta politik dan ekonomi dunia yang terjadi bukanlah sebuah keniscayaan yang muncul begitu saja secara kebetulan. Semua perubahan yang terjadi ini tetap dalam sebuah Grand Design dan Grand Scenario dari Kapitalisme Amerika dan sekutu baratnya yang kemudian dikenal sebagai “turbo-capitalism”.
Secara politik, jangan pernah dilupakan betapa besarnya peran United Nations (PBB) sebagai organisasi boneka yang bermarkas di Amerika dalam ikut memuluskan agenda-agenda kepentingan mereka. Dalam operasi-operasi penggelaran kekuatan militer yang dilakukan atas nama PBB, Dewan Keamanan PBB masih tergantung pada hak Veto yang dimiliki oleh sejumlah Negara maju. Ini makin membuktikan bahwa organisasi yang menjadi tempat berhimpunnya seluruh Negara-negara di dunia dimana seharusnya menjunjung tinggi asas kesetaraan atas dasar persamaan kedaulatan setiap negara, nyata-nyata dibawah kendali mereka, primus inter pares, the first among equals.
Dengan tercapainya keberhasilan dalam membentuk bangunan tata sistem serta struktur ekonomi politik internasional, maka tinggal selangkah lagi yang perlu dilakukan untuk mewujudkan terciptanya penguasaan global secara total. Pada tahap inilah kembali terjadi perubahan pendekatan dari yang semula menggunakan pendekatan ekonomi dengan strategi penggunaan kekuatan kapital untuk menguasai –tanpa harus menduduki– wilayah jajahan, berubah menjadi pendekatan budaya dengan strategi  penggunaan kekuatan teknologi dan ilmu pengetahuan  untuk melakukan social engineering –kalaupun tidak bisa dikatakan sebagai proses cuci otak dan indoktrinasi secara halus dan sistematis– terhadap masyarakat di wilayah jajahan. Ini yang kemudian diperkenalkan sebagai Posmo Kolonialisme-Imperialisme atau sering pula disebut sebagai Imperialisme Budaya.
Pada 14 Juni 1992, hanya enam bulan setelah pertemuan World Bank/IMF di Bangkok, PBB menggelar Conference on Environment and Development (Earth Summit) yang dilselenggarakan di Rio de Janeiro dimana untuk pertama kali Agenda 21 diungkap sebagai kitab suci terbaru yang harus diimani oleh seluruh umat di dunia. Lebih dari 900 halaman terbagi dalam 4 bagian dan 40 bab yang terdapat dalam Agenda 21 berisi tentang rencana aksi yang menyeluruh atas bagaimana seharusnya dunia di masa depan.
Sebanyak 179 negara memilih untuk mengadopsi program tersebut yang kemudian mengejawantahkannya dalam bentuk pogram Millenium Development Goals (MDG). Inilah blueprint Imperialisme Budaya terbaru yang disusun oleh konspirasi Posmo Kolonialisme-Imperialisme untuk mewujudkan Novus Ordo Seclorum, The New World Order.
Yang perlu digarisbawahi dalam mencermati perubahan pola pendekatan yang terjadi, setiap tahapan perubahan pendekatan tidak berarti menegasikan pendekatan yang dilakukan sebelumnya sebagai sebuah opsi pilihan. Namun lebih pada menempatkan pilihan skala prioritas mana yang lebih didahulukan dengan berbagai varian kombinasinya mengingat ini juga sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi obyek wilayah jajahan yang memiliki karakteristik serta tingkat kesulitan berbeda-beda.
Dalam strategi pendekatan budaya melalui proses social engineering,
Ø   Target yang dituju adalah langsung pada manusia yang nantinya diperankan, difungsikan dan diposisikan sebagai obyek yang akan mengisi bangunan tata sistem dan struktur ekonomi politik dunia yang sudah lebih dulu dipersiapkan.
Ø   Sasaran yang ingin dicapai adalah untuk merubah tata nilai, budaya, sikap perilaku, sistem dan struktur dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di wilayah jajahan; agar berorientasi pada tata nilai, budaya, sikap perilaku, sistem dan struktur dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang ada di Negara-negara barat menuju kearah terciptanya tatanan masyarakat dunia yang kapitalistik dan liberal –Neoliberal economists and politicians preach the “American model” to the world–.
Ø   Tujuan jangka pendek
1.   Menjaga keunggulan posisi dengan memelihara bangunan tata sistem dan struktur ekonomi politik dunia yang sudah tercipta.
2.   Menuntaskan penguasaan teritorial dunia atas wilayah-wilayah yang belum sepenuhnya dikuasai secara mutlak –seperti yang telah terjadi pada Afghanistan dan Irak dengan target berikutnya adalah Iran dan Korea Utara, (Indonesia ?)–.
3.   Mengurangi peran Negara di wilayah jajahan secara perlahan-lahan dengan mengatasnamakan Demokrasi. Artinya, ketika civil society menguat maka state akan melemah. Dengan demikian, kekuatan modal atau capital pada akhirnya yang akan mengatur kebijakan Negara atas nama mekanisme pasar yang pada dasarnya dikendalikan oleh kaum pemilik modal. Peran dan posisi negara dalam hal ini pemerintah, tidak lebih hanya menjalankan peran administratif ketatanegaraan saja.
Ø   Tujuan jangka menengah yang ingin diraih adalah menata ulang wilayah administratif Negara-negara jajahan –melalui gerakan-gerakan separatis seperti yang terjadi saat ini di Aceh, Maluku dan Papua– dengan membentuk Negara-negara kecil baru melalui proses Balkanisasi terhadap wilayah jajahan. Hal ini dilakukan untuk melemahkan tingkat resistensi dan perlawanan terhadap upaya-upaya proses social engineering sehingga memudahkan pengendalian konflik territorial.
Ø   Tujuan jangka panjang adalah membentuk Tata Dunia Baru The New World Order, NOVUS ORDO SECLORUM (lihat lembaran uang pecahan 1 US Dollar), Globalisasi — melalui penciptaan Regional Economies (zona-zona ekonomi regional) yang nantinya akan tergabung dalam United State of e-Global System (Federalisme Global) dibawah kendali Cyber-Capitalism.
Pada awal proses berlangsungnya, untuk menghindari resistensi serta agar memberikan pencitraan kepada penduduk wilayah jajahan bahwa yang mereka lakukan adalah mission-sacréé, maka wacana KKN, HAM, Demokratisasi, Gender dan Liberalisasi Perdagangan menjadi basis standar moral yang digunakan sebagai kemasan untuk melegitimasi setiap tindakan taktis yang mereka lakukan dalam upaya proses social engineering. Walaupun pada prakteknya sering kali mereka juga menggunakan standar ganda sepanjang itu menguntungkan kepentingan mereka.
Seiring dengan laju kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan maka kompleksitas persoalan yang dihadapi menuntut juga adanya langkah-langkah pendekatan politik dan ekonomi yang lebih komprehensif sinergis dengan proses social engineering yang sedang dilakukan. Untuk itu, selain wacana tersebut di atas yang digunakan sebagai basis standar moral, dituntut pula adanya basis standar intelektual berupa kerangka teoritis yang sengaja diciptakan untuk memberikan legitimasi ilmiah akademis atas proses yang sedang berlangsung.
Tercatat sejumlah “nabi-nabi baru” ilmu pengetahuan dimana karya-karya pemikirannya seringkali dikutip sebagai referensi akademis sekaligus jebakan intelektual bagi cendikiawan-cendikiawan di Negara-negara wilayah jajahan (Negara-negara berkembang dunia ke-3) seperti antara lain :
Ø   Samuel P. Huntington, karyanya :
1. The Class of Civilizations
2. Political Order in Changing Societies
Ø   John Naisbitt, karyanya :
1. Megatrends 2000
2. Megatrens Asia : Eight Asian Megatrends That Are Reshaping Our World
3. Global Paradox
Ø   Alvin Toffler, karyanya :
1. The Third Wave
2. Future Shock
3. Powershift : Knowledge, Wealth and Violence at the 21st Century
Ø   Kenichi Ohmae, karyanya :
1. The Next Global Stage : The Challenges and Opportunities in Our Borderless World
2. The Borderless World, rev ed : Power and Strategy in the Interlinked Economy
3. The Invisible Continent : Four Strategic Imperatives of the New Economy
4. End of the Nation State : The Rise of Regional Economies
5. The Evolving Global Economy : Making Sense of the New World Order
6. The Global Logic of Strategic Alliances
Ø   Anthony J Giddens, karyanya :
1. Runaway World : How Globalization is Reshaping Our lives
2. The Third Way : The Renewal of Social Democracy
3. Modernity and Self -Identity : Self and Society in the Late Modern Age
Ø   Daniel Bell, karyanya :
1. The end of  Ideology
2. The Cultural Contradictions of Capitalism
3. The Coming of Post-Industrial Society
Ø   Hans Peter Martin dan Harald Schumann, karyanya :
1. The Global Trap: Globalization and the Assault on Democracy and Prosperity
Yang kesemuanya seolah-olah berisi tentang berbagai analisis dan teori-teori baru mengenai perubahan-perubahan dunia yang sudah terjadi, sedang berlangsung dan yang akan datang. Keseluruhan karya-karya tersebut dicitrakan sebagai nubuat-nubuat yang membawa doktrin-doktrin kebenaran baru tentang bagaimana seharusnya masa depan dunia.
Ilustrasi yang tepat atas itu mungkin bisa dilihat dari kejadian pemboman yang menyebabkan hancurnya gedung WTC di New York oleh kelompok fundamentalis Islam yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Hal ini membuat AS justru mendapatkan legitimasi dan justifikasi untuk melakukan invasi ke Afghanistan dan Irak atas nama peperangan melawan terorisme –sesuai dengan apa yang “diprediksi” oleh Samuel P. Huntington dalam bukunya The Class of Civilizations yang menyatakan bahwa paska hancurnya komunisme dengan runtuhnya Uni Sovyet, maka yang akan menjadi ancaman berikutnya terhadap kepentingan barat adalah islam–. Walhasil, ladang-ladang minyak berikut jalur pipa distribusi minyak di kedua Negara tersebut sekarang sudah menjadi milik AS dengan “dukungan dan restu” dari pemerintahan boneka yang diciptakannya di kedua Negara tersebut.
Kendati demikian, apabila dicermati lebih jernih dan lebih teliti serta di-elaborasi secara mendalam dengan menggunakan kejernihan pikiran dan logika akal sehat yang kontemplatif serta dituntun oleh budi nurani kemanusiaan yang imanen dan transendental, sesungguhnya kita akan menemukan bahwa karya-karya tersebut ternyata lebih jauh berisi tentang Blue Print lengkap Manual Instruction yang akan dilakukan terhadap masa depan dunia sesuai dengan apa yang mereka cita-citakan.
Dengan menggunakan logika terbalik, maka tidaklah mengherankan apabila setiap langkah dan tindakan apapun yang mereka lakukan dalam menjalankan berbagai pilihan strategi pendekatan dengan berbagai perubahan varian kombinasinya, menjadi terjustifikasi serta terlegitimasi secara ilmiah dan akademis oleh landasan kerangka teoritis yang justru memang sudah mereka persiapkan sebelumnya. Jadi apa yang seolah-olah ditulis dalam buku-buku tersebut sebagai Future Analysis sesungguhnya adalah Hidden Agenda (rencana-rencana tersembunyi) yang saat ini by design sedang berproses.

Indonesia Riwayatmu Kini

Kemerdekaan barulah kemerdekaan sejati, jikalau dengan kemerdekaan itu kita dapat menemukan kepribadian kita sendiri. Unsur-unsur dari luar harus kita anggap hanya sebagai pemegang fungsi pembantu belaka, pendorong, stimulans, bagi kegiatan kita sendiri, keringat Indonesia sendiri.
(Ir. Soekarno)

Dari sekilas jejak masa lalu di atas tentunya bisa dilihat betapa besar pengaruh Global terhadap perjalanan sejarah Indonesia hingga saat ini, terutama masih segar dalam ingatan kita akan beberapa peristiwa yang belum lama terjadi, bagaimana hancurnya proses kehidupan berbangsa dan bernegara yang diwarnai oleh berbagai kerusuhan dan konflik horizontal sebelum kejatuhan Soeharto yang dipicu oleh adanya krisis ekonomi di Asia akibat melonjaknya nilai US Dollar (US $ 1 = Rp. 15.000,-). Lebih lanjut lagi, kondisi ini membawa Indonesia ke dalam turbulensi politik yang berdampak pada instabilitas politik sebagai akibat terjadinya pergantian Presiden sebelum berakhirnya masa jabatan.
Kondisi ekonomi yang tidak kunjung membaik masih ditingkahi lagi oleh berbagai bencana alam (gempa, tsunami, ancaman gunung berapi, banjir bandang, kekeringan) dan wabah (SARS, flu burung, Chikungunya, demam berdarah, busung lapar) yang memakan korban harta benda dan korban jiwa baik manusia maupun hewan ternak di seluruh penjuru tanah air. Kenaikan harga BBM sebagai konsekuensi logis dari pencabutan subsidi BBM seperti yang tertuang dalam 50 butir kesepakatan LOI yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto dengan IMF pada tahun 1998, makin menyengsarakan rakyat. Masih soal BBM, kenaikan harga BBM baru-baru ini akibat adanya kenaikan harga minyak dunia yang hampir mencapai US $ 150 / barrel malah menimbulkan kelangkaan BBM di dalam negeri. Celakanya, di tengah kelangkaan BBM, masih saja terjadi upaya penyelundupan BBM ke luar negeri. Penjualan asset-asset Negara melalui program Privatisasi BUMN atas perintah IMF dalam kerangka mengurangi defisit anggaran belanja Negara dengan alasan penciptaan Good Corporate Government jelas-jelas adalah siasat untuk membuat NKRI makin terlikuidasi.
Berbagai upaya politik atas nama Reformasi seperti antara lain, Otonomi Daerah yang tadinya dilandasi oleh semangat desentralisasi pada implementasinya justru melahirkan raja-raja kecil di tingkat daerah yang mewarisi sikap despotis otoritarian para petinggi pusat di masa Orde Baru. Amandemen terhadap UUD 1945 yang kebablasan dengan menghilangkan fungsi dan peran lembaga tertinggi Negara MPR-RI melalui sistem bikameral yang secara gegabah mengadopsi sistem bikameral kongres dan senatorial di AS hanya dilakukan semata-mata atas nama Demokrasi membuat Republik Indonesia menjadi Negara Unitarian (Kesatuan) yang kental beraroma Federal. Ditambah lagi pemberian otonomi khusus kepada sejumlah daerah yang bergolak akibat adanya gerakan separatis dukungan ‘Internasional’ menyiratkan adanya upaya untuk secara sembunyi-sembunyi memaksakan konsep Negara Bagian segera diimplementasikan. Sebagai konsekuensi logis Demokrasi  –ditengah rendahnya apresiasi politik rakyat akibat pembodohan politik selama 32 tahun di masa Orde Baru–, diselenggarakanlah Pemilu langsung Presiden dan Wakil Presiden yang penuh diwarnai oleh berbagai konspirasi beraroma money politics yang rawan dengan konflik horisontal. Hal tersebut semakin memuncak dengan dilaksanakannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara langsung di berbagai daerah di Indonesia yang akan semakin menambah daftar panjang daerah yang terlibat konflik horizontal selain yang sudah terjadi di Poso dan Maluku.
Di bidang pertahanan dan keamanan, terjadi konflik perbatasan dengan Malaysia yang mengklaim perairan Ambalat adalah bagian dari wilayahnya. Belum lagi adanya upaya yang disponsori oleh sejumlah Negara Kapitalis barat untuk membentuk Uni Timor dengan mencoba melepaskan NTT dari NKRI agar bergabung dengan Timor Leste sungguh-sungguh telah merongrong kedaulatan NKRI. Aksi-aksi terror Bom dan gerakan anarkis ala Taliban oleh sejumlah organisasi dengan mengatasnamakan Islam membuat posisi Indonesia semakin melemah di mata pergaulan internasional. Euphoria kebebasan pers tanpa batas yang dilandasi atas dasar Hak Asasi Manusia untuk menerima informasi seluas-luasnya makin memprovokasi keadaan kearah yang tidak kondusif dalam kehidupan bemasyarakat, berbangsa dan bernegara. Makin mahalnya biaya pendidikan dibanding dengan rendahnya kemampuan daya beli masyarakat memunculkan fenomena bunuh diri di kalangan anak-anak putus sekolah. Selain itu, makin tingginya tingkat kriminalitas dengan maraknya perjudian, pengedaran dan penyalahgunaan narkoba, prostitusi, sex bebas, trans-gender, homosexual, korupsi, perampokan, penjambretan, pemerkosaan, penghilangan nyawa, mutilasi dan berbagai aksi tindak kriminal lainnya adalah indikator hancurnya mental, akhlak dan moral bangsa membawa kondisi NKRI semakin terpuruk.
Yang juga tak kalah memprihatinkan adalah upaya penegakkan hukum yang seharusnya memberikan rasa keadilan dan kepastian hukum ternyata masih menjadi barang mewah yang hanya bisa dirasakan oleh segelintir orang berduit yang mampu menyiasati hukum untuk kepentingannya.  Masih berlangsungnya praktek mafia peradilan dan percaloan perkara peradilan yang melibatkan petinggi-petinggi institusi penegakkan hukum makin dilakukan secara terbuka tanpa rasa malu. Campur tangan politik dalam beberapa perkara peradilan memperlihatkan adanya kecenderungan tebang pilih untuk menghancurkan lawan-lawan politik melalui proses hukum. Lagi-lagi hukum hanya menjadi alat kepentingan politik dan ekonomi yang bersembunyi di belakangnya. Fenomena main hakim sendiri di kalangan masyarakat serta adanya pendapat umum yang berkembang, “Tadinya cuma kehilangan ayam, tetapi akibat dilaporkan kepada pihak berwajib malah jadi kehilangan kambing“, adalah indikasi rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap upaya penyelesaian melalui jalur hukum.
Pengaruh global yang paling berakibat buruk adalah proses penghancuran nilai-nilai budaya bangsa yang merupakan sendi-sendi dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai spritualitas berkeTuhanan yang selama ini menjadi fondasi dari bangunan tatanan masyarakat gotong-royong, perlahan tapi pasti makin tercerabut dari akarnya. Budaya lokal seperti halnya Mapalus di Manado, Pela Gandong di Ambon, Dalihan Natolu di Batak, Rembug Desa di Jawa yang sarat dengan nilai-nilai gotong-royong semakin tersingkir dari kehidupan masyarakat. Derasnya arus budaya asing yang lebih mengedepankan semangat individualisme yang berorientasi pada materialisme dan hedonisme sedemikian merasuk di tengah-tengah masyarakat. Celakanya, hal-hal seperti ini mendapat dukungan yang kuat dari Sistem Pendidikan Nasional yang hanya sibuk berkutat mengurusi proyek Ujian Akhir Nasional (UAN) ketimbang menjalankan amanah Pembukaan UUD 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan bersendikan pada nilai-nilai budaya bangsa. Belum lagi maraknya tayangan-tayangan di layar kaca maupun pemberitaan-pemberitaan dan berbagai artikel di media cetak yang hanya dipenuhi semangat penghambaan kepada kepentingan para pemasang iklan yang hanya mau tahu bagaimana membuat produknya laku terjual tanpa peduli pada dampak kerusakan moral, mental dan akhlak yang ditimbulkannya. Bangsa ini telah dimabukkan oleh berbagai ajang kontes kecantikan dan festival tarik suara yang menjanjikan popularitas dan ketenaran dengan membawa sebuah harapan untuk menjadi yang terbaik dimana dihadapannya seolah-olah terhampar padang rumput kesuksesan yang dibawahnya mengalir sungai-sungai kemewahan berisi harta dan permata.
Berbagai situasi dan kondisi yang berkembang di atas, seharusnya segera dipahami oleh para anak bangsa, pemimpin bangsa, pemuka agama, pemuka masyarakat dan para elit penyelenggara Negara bahwa apa yang sekarang terjadi dan sedang berkembang di Indonesia saat ini adalah bagian dari power play maupun power game yang sedang dimainkan oleh suatu struktur virtual demi penguasaan total atas NKRI sebagai wilayah jajahan yang sejak zaman dulu secara geostrategis dan geopolitis memang sangat strategis –Sea Lane of  Communication, terletak di antara dua benua dan dua samudera–, serta kaya akan potensi alam dengan jumlah penduduknya yang potensial sebagai pasar yang menjanjikan sebagai tempat penanaman modal.
Celakanya, entah disadari atau tidak, banyak anak bangsa dari seluruh golongan dan lapisan masyarakat mulai dari pengemis, supir, buruh, petani, nelayan, mahasiswa, politisi, dosen, pengacara, birokrat, guru, aktivis ORMAS & LSM, jurnalis, presenter, insan pers, tentara, elit politik (legislatif, eksekutif, yudikatif), penyelenggara pendidikan, profesional, aparat penegak hukum, pengamat, seniman, pengusaha, akademisi, peneliti, intelektual, aktor-artis, guru agama, ulama, pemuka-pemuka agama dan masyarakat bahkan sampai Presiden; tanpa memandang dari suku dan agama apapun, tua – muda, perempuan-laki-laki di berbagai sektor baik yang terjun di bidang sosial, politik, ekonomi, budaya, kesenian, hukum, lingkungan hidup, iptek, infokom, pendidikan, pertahanan dan keamanan maupun keagamaan; dengan penuh euphoria menyediakan diri untuk menjadi aktor-aktor reality show yang siap memainkan “script” dari para sutradara asing atas dukungan dana yang tak terbatas dari para produser ekonomi politik dunia. Mereka inilah para komprador dan anték-anték yang selama ini sesungguhnya menjadi operator-operator dan agen-agen dari kegiatan intelijen Kapitalisme Internasional di wilayah kedaulatan NKRI.
“Tiadalah suatu Negara di manapun juga mendapatkan kekuatan dan keutuhannya tanpa menyatukan mereka dengan pemimpinnya. Jika pun ada, maka akan kita temukan suatu pemandangan dimana para petinggi politik dan para pengusaha raksasa akan berkomplot untuk menjarahi kekayaan bangsa sendiri dan bangsa lainnya, sementara rakyat akan tetap dibiarkan bodoh agar tak tahu perihal hak-haknya lalu mereka akan dimabukkan oleh kemewahan harta benda hingga mereka tiada lagi punya kepedulian diantara rasa kemanusiaan yang sebenarnya sering mereka banyolkan.
Itulah tirani baru dari Negara modern…!!!”
Jakarta, 28 Oktober 2008
Mengenang 80  tahun Soempah Pemoeda

Jumat, 20 Mei 2011

DAJJAL( ASLI ) Akan muncul di Iraq , Madinah dan Mecca kota yang ditakuti Dajjal

Khutbah Rasulullah SAW tentang Dajjal 

 Dari Abi Umamah Al-Bahiliy, beliau berkata: “Rasululah s.a.w telah berkhutbah di hadapan kami. Dalam khutbahnya itu Baginda banyak menyentuh masalah Dajjal. Baginda telah bersabda: “Sesungguhnya tidak ada fitnah (kerosakan) di muka bumi yang paling hebat selain daripada fitnah yang dibawa oleh Dajjal. Setiap Nabi yang diutus oleh Allah SWT ada mengingatkan kaumnya tentang Dajjal.
Aku adalah nabi yang terakhir sedangkan kamu adalah umat yang terakhir. Dajjal itu tidak mustahil datang pada generasi (angkatan) kamu. Seandainya dia datang sedangkan aku masih ada di tengah-tengah kamu, maka aku adalah sebagai pembela bagi setiap mukmin. Kalau dia datang sesudah kematianku, maka setiap orang menjaga dirinya. Dan sebenarnya Allah SWT akan menjaga orang-orang mukmin.
“Dajjal itu akan datang nanti dari satu tempat antara Syam dan Iraq. Dan mempengaruhi manusia dengan begitu cepat sekali. Wahai hamba Allah, wahai manusia, tetaplah kamu. Di sini akan saya terangkan kepada kamu ciri-ciri Dajjal, yang belum diterangkan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya.
“Pada mulanya nanti Dajjal itu mengaku dirinya sebagai nabi. Ingatlah, tidak ada lagi nabi sesudah aku. Setelah itu nanti dia mengaku sebagai Tuhan. Ingatlah bahawa Tuhan yang benar tidak mungkin kamu lihat sebelum kamu mati. Dajjal itu cacat matanya sedangkan Allah SWT tidak cacat, bahkan tidak sama dengan baharu. Dan juga di antara dua mata Dajjal itu tertulis KAFIR, yang dapat dibaca oleh setiap mukmin yang pandai membaca atau buta huruf.
“Di antara fitnah Dajjal itu juga dia membawa syurga dan neraka. Nerakanya itu sebenarnya syurganya sedangkan syurganya itu neraka, yakni panas. Sesiapa di antara kamu yang disiksanya dengan nerakanya, hendaklah dia meminta pertolongan kepada Allah dan hendaklah dia membaca pangkal surah Al-Kahfi, maka nerakanya itu akan sejuk sebagaimana api yang membakar Nabi Ibrahim itu menjadi sejuk.
“Di antara tipu dayanya itu juga dia berkata kepada orang Arab: “Seandainya aku sanggup menghidupkan ayah atau ibumu yang sudah lama meninggal dunia itu, apakah engkau mengaku aku sebagai Tuhanmu?” Orang Arab itu akan berkata: “Tentu.” Maka syaitan pun datang menyamar seperti ayah atau ibunya. Rupanya sama, sifat-sifatnya sama dan suaranya pun sama. Ibu bapanya berkata kepadanya: “Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dialah Tuhanmu.”
“Di antara tipu dayanya juga dia tipu seseorang, yakni dia bunuh dan dia belah dua. Setelah itu dia katakan kepada orang ramai: “Lihatlah apa yang akan kulakukan terhadap hambaku ini, sekarang akan kuhidupkan dia semula. Dengan izin Allah orang mati tadi hidup semula. Kemudian Laknatullah Alaih itu bertanya: “Siapa Tuhanmu?” Orang yang dia bunuh itu, yang kebetulan orang beriman, menjawab: “Tuhanku adalah Allah, sedangkan engkau adalah musuh Allah.” Orang itu bererti lulus dalam ujian Allah dan dia termasuk orang yang paling tinggi darjatnya di syurga.”
Kata Rasulullah s.a.w lagi: “Di antara tipu dayanya juga dia suruh langit supaya menurunkan hujan tiba-tiba hujan pun turun. Dia suruh bumi supaya mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi manusia, Dajjal itu datang ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak me-ngakunya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman dan ternakan mereka tidak menjadi.
“Dajjal itu datang ke tempat orang-orang yang percaya kepadanya dan penduduk kampung itu mengakunya sebagai Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di tempat mereka dan tanam-tanaman mereka pun menjadi.
“Tidak ada kampung atau daerah di dunia ini yang tidak didatangi Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Kedua-dua kota itu tidak dapat ditembusi oleh Dajjal kerana dikawal oleh Malaikat. Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah. Namun demikian ketika Dajjal datang ke pergunungan di luar kota Madinah, kota Madinah bergoncang seperti gempa bumi. Ketika itu orang-orang munafik kepanasan seperti cacing dan tidak tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar dan pergi bergabung dengan orang-orang yang sudah menjadi pengikut Dajjal. Inilah yang dikatakan hari pembersihan kota Madinah.
Dalam hadis yang lain, “di antara fitnah atau tipu daya yang dibawanya itu, Dajjal itu lalu di satu tempat kemudian mereka mendustakannya (tidak beriman kepadanya), maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman mereka tidak menjadi dan hujan pun tidak turun di daerah mereka. Kemudian dia lalu di satu tempat mengajak mereka supaya beriman kepadanya. Mereka pun beriman kepadanya. Maka disebabkan yang demikian itu Dajjal menyuruh langit supaya menurunkan hujannya dan menyuruh bumi supaya menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. Maka mereka mudah mendapatkan air dan tanam-tanaman mereka subur.”
Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, iaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai.”
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w ada bersabda: “Bumi yang paling baik adalah Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum wanita adalah yang paling banyak lari ketika itu. Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti tukang besi membersihkan karat-karat besi.”
Diriwayatkan oleh Ahmad, hadis yang diterima dari Aisyah r.a. mengatakan: “Pernah satu hari Rasulullah s.a.w masuk ke rumahku ketika aku sedang menangis. Melihat saya menangis beliau bertanya: “Mengapa menangis?” Saya menjawab: “Ya Rasulullah, engkau telah menceritakan Dajjal, maka saya takut mendengarnya.” Rasulullah s.a.w berkata: “Seandainya Dajjal datang pada waktu aku masih hidup, maka aku akan menjaga kamu dari gangguannya. Kalau dia datang setelah kematianku, maka Tuhan kamu tidak buta dan cacat.”
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Dajjal muncul pada waktu orang tidak berpegang kepada agama dan jahil tentang agama. Pada zaman Dajjal ada empat puluh hari, yang mana satu hari terasa bagaikan setahun, ada satu hari yang terasa bagaikan sebulan, ada satu hari yang terasa satu minggu, kemudian hari-hari berikutnya seperti hari biasa.”
Ada yang bertanya: “Ya Rasulullah, tentang hari yang terasa satu tahun itu, apakah boleh kami solat lima waktu juga?” Rasulullah s.a.w menjawab: “Ukurlah berapa jarak solat yang lima waktu itu.” Menurut riwayat Dajjal itu nanti akan berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya?” Katanya sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu minggu atau satu bulan.
Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia: “Sekarang apakah kamu ingin supaya matahari itu berjalan?” Mereka semua menjawab: “Ya, kami ingin.” Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menjadikan satu hari begitu cepat berjalan.
Menurut riwayat Muslim, Rasulullah s.a.w bersabda: “Akan keluarlah Dajjal kepada umatku dan dia akan hidup di tengah-tengah mereka selama empat puluh. Saya sendiri pun tidak pasti apakah empat puluh hari, empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah SWT mengutus Isa bin Maryam yang rupanya seolah-olah Urwah bin Mas’ud dan kemudian membunuh Dajjal itu.”
Dan menurut ceritanya setelah munculnya Dajjal hampir semua penduduk dunia menjadi kafir, yakni beriman kepada Dajjal. Menurut ceritanya orang yang tetap dalam iman hanya tinggal 12,000 lelaki dan 7,000 kaum wanita.

Wallahu A'lam.

Rabu, 09 Februari 2011

Alamat Kantor BADAN INTELIJEN NEGARA (BIN)

KANTOR BIN 

BADAN INTELIJEN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA

Jl. Seno Raya, Pejaten Timur - Pasar Minggu.
JAKARTA SELATAN 

*Jl.Rawajati Timur

############################################################### 

Paguyuban Purnabhakti Intelijen Negara seno cakti ( PSC ) 
jl.rajawali timur kalibata indah AM-23
Rt.007 / 06 kel.rawajati kec.pancoran
jakarta selatan . telp/fax 021-7981964

##############################################################################


Sabtu, 11 Desember 2010

OBELISK = SETAN

Kalo kita mendengar kata obelisk, mungkin yang teringat adalah Obelix-nya Asterix yang memang ke mana-mana suka bawa batu menhir (atau nama lainnya obelisk). Atau kalau tidak yang terbayang malah justru pelajaran SMP dulu waktu belajar periode paleolitikum, mesolitikum dst.
Sebenarnya secara generik obelisk biasa dikaitkan dengan tugu pemujaan yang dibuat pada jaman Mesir Kuno. Obelisk sering dikaitkan dengan pemujaan Ra atau Re yaitu dewa matahari Mesir kuno. Tapi ada juga yang mengatakan bahwa Obelisk adalah simbol dari phallus (alat kejantanan) dewa Osiris. Mana yang bener... Ya, nggak ada yang bener wong dua-duanya sama-sama berhala yang menyesatkan yang dikarang-karang oleh orang Mesir kuno.
Tapi jika dilihat dari bentuk simbolisnya memang bentuk-bentuk semacam tugu seperti itu memang umumnya menjadi simbol dari alat kelamin laki-laki (kalau di Indonesia istilahnya lingga). Kalau diingat-ingat kepercayaan kuno memang terkadang terkait erat dengan simbol-simbol seksualitas seperti alat kelamin. Selain di Mesir kuno, India dan Indonesia juga memiliki kepercayaan yang hampir mirip mengenai simbol alat kelamin dan kesuburan.
Di jaman ini, secara internasional, simbologi alat kelamin sering dialamatkan pada kelompok Masonic. Merekalah yang seolah-olah menginternasionalisasikan kepercayaan pagan Mesir kuno. Salah satunya dilakukan dengan menginternasionalisasikan Obelisk.
Selain obelisk-obelisk yang tetap ada di Mesir, ternyata mereka (kelompok masonic) itu juga mengirimkan batu-batu obelisk asli dari Mesir ke seluruh dunia. Antara lain ke:

1. Washington Dc:

2.Israel :

3.Italia dan Vatican  (ada 11 termasuk 1 yang di depan Basilika Santo Petrus)


4.London ,Inggris:

 5.Newyork, Usa:


 6.Paris:






Bahkan selain memindahkan Obelisk asli Mesir ke negara-negara lain. "Orang-orang-yang-terobsesi-dengan-obelisk" itu juga membangun obelisk-obelisk baru.
Diantaranya yang paling fenomenal adalah National Monument di Washington DC


Selain itu ada obelisk-obelisk yang mirip di Buenos Aires, Caracas, Sao Paulo.
Di Indonesia (yang sebelumnya juga sudah akrab dengan budaya lingga yoni) ada juga monumen-monumen berbentuk lingga (dan bahkan beberapa lengkap dengan yoni-nya) antara lain:
 
1.Tugu Pahlawan


2.Tugu Muda

Bahkan untuk tugu Pahlawan ini lengkap juga dibuat dengan Piramidnya (yang juga merupakan simbol Pagan)
3.Tugu Monas
Dan bahkan untuk monas ini lengkap dengan lambang yoni (kelamin perempuan) yang berupa cawan di bawah tugu.

Dari kesemua tugu, monumen, obelisk tersebut, semuanya adalah lambang pagan atau bahkan bisa dibilang lambang setan. Tapi ternyata dibanyak tempat hampir di seluruh dunia lambang tersebut dipuji sebagai kebanggaan, bahkan kebanggaan negara.

Namun ternyata ada satu tempat di mana lambang tersebut masih konsisten dijadikan lambang setan yang terkutuk yaitu di Mina


Di sana tiap tahun berjuta-juta umat muslim melempari tugu tersebut yang menjadi lambang iblis.

DAN LALU ANDA RENUNGKAN DI DALAM HATI, APAKAH INI SEMUA KEBETULAN ATAU PRASANGKAAN BELAKA
 







Senin, 29 November 2010

Tangan Dajjal Mencengkram Indonesia

Amerika Syarikat adalah satu negeri besar yang sebenarnya dikendalikan oleh segelitir elit rahsia yang bertuhankan Lucifer atau Dajjal. Rakyat Amerika pun banyak yang tidak menyedari hal ini. Para elit ini memiliki jaringan yang sangat luas di seluruh dunia dan sangat bernafsu untuk menjajah semua umat manusia untuk diperbudaknya. Tujuan akhir kelompok elit ini adalah menciptakan satu dunia yang baru dimana mereka menjadi penguasa satu-satunya dan selain mereka adalah budak/ hamba, dan satu dunia yang hanya memiliki satu agama bernama Pluralisme.

Berbagai organisasi dibentuk oleh elit Luciferian ini dengan nama-nama yang berbeza. Di antaranya adalah Freemasonry, Illuminati, Bohemian Groove, The Round Table, Bildeberger, Zionis, Trilateral Commission, Neo-Liberal, Liberal Christianity atau juga Judeo-Christian, Islamic Liberal (di Indonesia bernama Jaringan Islam Liberal atau JIL), Gereja Syaitan, dan sebagainya. Mereka inilah sesungguhnya penguasa dunia sekarang dan yang juga menjajah rakyat Amerika Syarikat.


Kelompok Luciferian atau Dajjal ini telah berhasil menjajah kembali Indonesia sejak kejatuhan Soekarno. Orde Baru (The New Order) adalah ciptaan mereka yang menyimbolkan jika negara kaya ini merupakan modal bagi pelaksanaan The New World Order. Jenderal Suharto merupakan salah satu tokoh sentral yang membawa negeri ini kembali ke dalam masa penjajahan lagi. Jika dulu orang-orang bule langsung datang ke negeri ini dan melakukan penjajahan, maka sekarang sudah tidak perlu lagi demikian, kerana banyak orang-orang Indonesia sendiri yang ternyata mahu diajak bersekutu dengan kaum Dajjal untuk menghisap kekayaan bangsa dan negerinya sendiri. Banyak orang Indonesia yang mahu menjadi pelayan bagi kepentingan kelompok Dajjal dalam menghancurkan negerinya sendiri. Ini dilakukan tentu ada imbalannya. Orang Indonesia yang menjadi budak-budak Dajjal Internasional ini diberi kemewahan hidup, kaya raya, dan dengan begitu sangat mencintai dunia yang bagi mereka adalah surga. Inilah salah satu tipu daya Dajjal kepada manusia.

Sejak masa Harto, Indonesia telah jatuh ke dalam cengkeraman kelompok Dajjal Internasional. Kondisi ini diteruskan oleh para penguasa seterusnya sampai detik ini. Semua orang Indonesia, apakah itu para intelektual, tokoh dan aktivis agama, rohaniawan, awam maupun militer, yang tertipu oleh tipu daya Dajjal ini, tertipu oleh kelazatan kehidupan duniawi yang ditawarkan dan diberikannya, mahu menjadi budak-budak Dajjal dengan senyum yang lebar. Mereka semua telah terlena dan terbius oleh dunia yang diciptakan Dajjal sehingga merasa nyaman dan tidak ingin keluar dari lingkungan yang penuh dengan segala kemewahan dan kelezatan. Bahkan banyak yang sujud syukur ketika namanya masuk ke dalam lingkungan Dajjal bagaikan hendak memasuki gerbang surga. Padahal semua ini adalah tipuan Iblis.

Ada banyak tokoh Indonesia yang menjadi anggota kelompok Dajjal Internasional. Bahkan di tahun 2006, terdapat sekurangnya lima tokoh Indonesia yang jelas-jelas masuk dalam daftar keanggotaan Trilateral Commission untuk wilayah Asia-Pasific. Dan berapa banyak tokoh Indonesia yang masuk menjadi anggota Neo Liberalis dengan simbol piramid? Cuba anda tengok sekarang, siapa parti politik yang simbolnya adalah membentuk piramid (segitiga) dengan tangannya? Piramid adalah simbol kelompok Dajjal yang paling purba, merujuk pada bentuk piramid Mesir Kuno yang merupakan induk bagi ilmu sihir Kabbalah.

Banyak yang tidak percaya dengan apa yang telah dipaparkan dengan begitu gamblang. Semua ini disebabkan otak dan wawasan manusia Indonesia yang telah banyak diracuni oleh upaya disinformasi dan cuci otak melalui media-media besar dan sebagainya, hingga orang-orang jahat didukung habis-habisan dan orang-orang baik yang menyeru kepada ketauhidan malah dianggap sebagai agen Mossad, agen BIN, dan sebagainya. Dunia memang telah terbalik. Dan di sudut yang paling gelap di sana, Dajjal tengah tertawa terbahak-bahak melihat banyak manusia Indonesia yang dengan bodoh dan bebalnya begitu bangga mengibarkan panji NeoLib sekarang ini. Mereka dengan senyum mengembang tengah berlari melewati jalan Dajjal yang begitu mulus dan lapang, namun tidak eadar jika dihujung jalan itu ada jurang yang amat dalam bernama Neraka Jahanam.


COBA ANDA INGAT IKLAN EXXON MOBIL DI TELEVISI SWASTA BARU2 INI ,SEBUAH PROGANDA SEOLAH-OLAH EXXON MEMBANTU MEMBANGUN NEGERI INI...KENYATAAN MEREKA MENGERUK KEKAYAAN ALAM KITA NAMUN RAKYAT TETAP MISKIN SUNGGUH MIRIS...BUKA POSTINGAN SELANJUTNYA.SIAPAKAH SESUNGGUHNYA PEMILIK EXXON MOBIL SEBUAH TABIR AKAN TERBUKA 



Minggu, 28 November 2010

The Knight Templar (Ksatria Templar)

Freemason sebagai organisasi rahasia, agama, sekaligus ideologi, tidak dapat
dipisahkan dari The Knight Templar (Ksatria Templar). Ksatria Templar atau
The Knight Templar adalah legiun pasukan perang, intelijen, pengawal
kepercayaan raja yang ikut serta secara aktif menjadi pasukan Perang Salib
(The Crusader), terutama mendampingi panglima Aliansi Kerajaan Kristen Eropa
melawan para mujahidin Salahudin yang legendaris.

Para ksatria ini sangat disiplin, seperti tentara khusus. Mereka mencukur
rambutnya, tetapi membiarkan jenggotnya tumbuh subur --sesuatu yang berbeda
dengan laki-laki pada umumnya yang justru senang dengan mode tanpa kumis dan
jenggot. Mereka disumpah untuk menegakkan prinsip-prinsip ksatria, patuh,
dan bertujuan untuk raja dan gereja.

"Ksatria Templar telah disumpah untuk hidup sederhana, kesucian, dan
pengabdian. Mereka diwajibkan untuk mencukur seluruh rambutnya dan
membiarkan jenggotnya tumbuh subur yang membedakannya dari kebanyakan kaum
laki-laki pada saat itu, yang justru menampilkan wajahnya yang kelimis."

(The Knight Templars were sworn to poverty, chastity, and obedience. They
were obliged to cut their hair but forbidden to cut their beards, thus
distinguishing themselves in an age when most men were clean
shaven --Michael Baigent hlm. 63).

Setelah Perang Salib berakhir, para Ksatria Templar kembali ke Eropa dan
menjadi rentenir, bahkan memegang kunci keuangan kerajaan. Pengalaman
pengelolaan keuangan tersebut diperolehnya, selama mereka ikut bertempur
membantu dan mendampingi Raja Richard si Hati Singa (Richard Coeur de Lion
atau Richard The Lion Heart) melawan para mujahidin Islam. Pada saat itu,
mereka menyaksikan kemajuan manajemen keuangan serta perkembangan ilmu
pengetahuan umat Islam. Belajar dari umat Islam tersebut, para Ksatria
Templar menjadikan kota Paris sebagai pusat lalu lintas keuangan. Mereka pun
dikenal sebagai ahli dalam bidang penukaran uang (money changer) sebagai
cikal bakal dunia perbankan, mereka mendirikan Usury sebuah sistem
simpan-pinjam uang dengan bunga tinggi atau riba'iyah; mungkin dari sini
pula munculnya istilah treasury. Bahkan, alat tukar berupa cek (cheque),
sebagaimana dikenal kita dewasa ini berasal dari penemuan umat Islam yang
dikembangkan mereka.

"Para Templar dikenal sebagai ahli bidang penukaran uang dan pencetus
perbankan, dan menjadikan Paris sebagai pusat lalu lintas keuangan Eropa.
Ini kemungkinan munculnya cek (cheque), yang digunakan hingga saat ini, yang
ditemukan oleh pemerintah (Islam)."

(The Templar thus became the primary money-changers of the age, and the
Paris preceptory became the centre of European finance. It is even probably
that the cheque, as and use it today, was invented by the order --Michael
Baigent, hlm. 67).

Dengan dukungan Raja Bernard dari Clairvaux --raja yang sekaligus dianggap
sebagai perpanjangan tangan Paus dan juru bicara gereja (Christendom) --para
ksatria semakin leluasa melebarkan kegiatan usaha finansialnya tersebut.
Bahkan, mereka bertambah berkibar setelah berhasil pula mengembangkan ilmu
pengetahuan dan budaya baru sebagai hasil kontak dengan umat Islam dan
Yahudi di Yerusalem. Sehingga untuk pertama kalinya mereka mengenal sabun,
minyak wangi, karpet, dan sebagainya. Di bidang ilmu pengetahuan, mereka
mengenal racikan obat secara kimiawi, ilmu perbintangan, matematik, dan
sebagainya. Bahkan, mereka tidak hanya bergerak dalam usaha keuangan, tetapi
juga mengembangkan pola pikirnya. Melalui hubungannya yang dipelihara secara
simpatik dengan orang-orang Islam dan Yahudi, mereka menjadi pusat
pengembangan berbagai gagasan pemikiran baru, berbagai dimensi baru di
bidang ilmu pengetahuan.

Karena kepiawaian mereka di dalam mengelola keuangan dan perbankan tersebut,
kesejahteraan serta kehidupan mereka semakin meningkat, bahkan mampu
menguasai beberapa sektor penting kerajaan karena kekuatan finansial mereka.
Hal ini menyebabkan kecemburuan raja dan Paus yang melihat jaringan
kekuasaan para ksatria (veteran) Perang Salib dianggapnya dapat mengancam
wibawa raja dan gereja.

Paus dan raja mulai merasa terganggu serta dicarikannya dalih bahwa kegiatan
para Templar tersebut sebagai "rentenir" yang membahayakan rakyat. Lintah
darat yang harus dibasmi. Akibatnya, para Ksatria Templar membuat semacam
pertemuan rahasia yang disebut dengan Lodgez22 untuk merencanakan
tindakannya menghadapi ancaman gereja dan raja tersebut. Di satu sisi,
pertemuan rahasia ini menjadi alasan bagi Raja Phillip untuk menangkap para
Ksatria Templar tersebut, apalagi pada saat itu Phillip sedang dalam
kesulitan keuangan yang merasa dibatasi oleh gerakan rahasia Templar.
Tanggal 13 Oktober 1307, seluruh veteran tentara salib yang disebut sebagai
Ksatria Templar berhasil ditangkap, disiksa, dan dibakar di lapangan
kerajaan.

Dan pada tanggal 19 Maret 1314, pimpinan tertinggi (grand master)
KsatriaTemplar, yaitu Jacques de Molay ditangkap dan dibakar di hadapan
rakyat. Pada saat De Molay akan dibakar, dia mengutuk Raja Phillip dan Paus
(pada watu itu Paus Clement) bahwa keduanya akan mati mengikuti dirinya pada
tahun yang sama. Ternyata, kutukan de Molay menjadi kenyataan. Clement mati
sebulan setelah pembakaran de Molay, sedangkan Phillip IV mati enam bulan
setelah peristiwa pembakaran pimpinan tertinggi Templar tersebut. Karena
kutukan tersebut terbukti, Jaques de Molay dianggap sebagai pahlawan agung
yang penuh dengan misteri di kalangan anggota freemason. Tata cara ritual,
disiplin, serta kerahasiaan para KsatriaTemplar menjadi aspirasi para
anggota freemason modern saat ini.

Sejak itu, para ksatria melakukan gerakan sangat rahasia dan berlangsung
secara turun-menurun, mewariskan semangat "tradisi kepahlawanan" dengan
berbagai tata cara ritual, tangguh, dan berdisiplin, sebagaimana layaknya
jiwa seorang ksatria.

"Para sejarawan merasa yakin bahwa inilah pangkal muasal berdirinya dan
berkembangnya gerakan freemason, terutama freemason Scottish Rite yang
didirikan oleh Charles Redclyffe pada tahun 1725 dan berpusat di Paris."

(It is probable that "Scottish Rite" freemason was originally promulgated,
if not indeed devised, by Charles Redclyffe. In any case Redclyffe, in 1725,
is said to have founded the first Masonic Lodge on the continent in
Paris --Baigent, hlm. 140).

Dengan demikian, tampaklah dengan sangat jelas bahwa gerakan freemason
merupakan gerakan rahasia yang lahir dari sejarah perjuangan melawan semua
agama. Walaupun pada awalnya membantu para prajurit Kristen untuk melawan
para mujahidin Islam di bawah pimpinan Salahudin al Ayyubi, ternyata dalam
perkembangannya justru berbalik melawan dominasi kerajaan dan Gereja Roma
Katolik yang dianggapnya sebagai tirani. Hal ini terjadi sejak kekuasaan
gereja merasa disaingi oleh perkembangan The Knight Templar yang mampu
menguasai seluruh aspek keuangan melalui pendirian lembaga Usury, lembaga
yang meminjamkan uang dengan sistem bunga .

2. Agama The Knight Templar
Para sejarawan masih memperdebatkan agama The Knight Templar tersebut.
Walaupun mereka ikut berjuang membela kepentingan Christendom bersama-sama
dengan Raja Richard si Hati Singa, tetapi agama atau lebih tepat kepercayaan
mereka masih diragukan. Terlebih diperoleh catatan tentang pengakuan seorang
kstaria yang berkata:

"Kalian telah mempercayai yang salah, sebab dia (Kristus) hanyalah nabi
palsu. Berimanlah hanya kepada Tuhan di surga dan bukan kepada dia
(Kristus). Jangan beriman kepada seorang yang bernama Yesus, yang disalib
orang Yahudi di Outremer (tanah yang menghadap ke laut atau Yerusalem). Dia
bukan Tuhan dan tidak akan menyelamatkan kamu."

(You believe wrongly, because he (Christ) is indeed a false prophet. Believe
only in God in heaven, and not in him. Do not believe that the man Jesus
whom the Jews crucifzed in Outremer is God and that he can save
you --Baigent, hlm. 83).

Sikap yang bermusuhan dari kerajaan dan gereja Kristen kepada Ksatria
Templar, bahkan sejak de Molay yang merupakan anggota tingkat "grand master"
atau pimpinan tertinggi mereka dibakar hidup-hidup, pihak ksatria semakin
menampakkan wujud aslinya yang anti-agama, utamanya agama Kristen, mereka
pun semakin anti-Kristen.

Para Ksatria Templar tersebut beragama secara mistik, bahkan menyembah setan
yang mereka anggap merupakan dewa penolong dan yang akan melahirkan kekuatan
serta kemakmuran. Pokoknya, mereka memutarbalikkan segala ajaran serta
norma-norma yang berlaku, serta menafsirkan Alkitab menurut semangat mistik
(occultisme).

Salah satu dewa sesembahan mereka disebut Baphomet yang penampakkan atau
gambarannya dihubungkan dengan dongeng serta pengaruh dari Kitab Perjanjian
Baru Kitab Wahyu 12-13, di mana akan datang binatang dengan tanda-tanda
tertentu yang akan membebaskan manusia dari segala tirani dan dogma agama
Dalam perkembangan-nya, freemason menjadikan simbol-simbol setan sebagai
bagian dari ritus mereka.

Banyak orang menafsirkan Baphomet sebagai pengaruh dari Perang Salib. Di
mana para Ksatria Templar merasa kagum dengan ajaran Nabi Muhammad, kemudian
menjadikan nama "Muhammad" sebagai nama dari sesembahan mereka. Sehingga
kata Baphomet merupakan nama yang terinspirasi dan Mohamet atau Abufzhamet
yang artinya "bapak kebijaksanaan". Mereka merasa yakin dengan alasan
terebut, dikarenakan nama Baphomet baru dikenal setelah Perang Salib.

Pernyataan para sejarawan tersebut patut diragukan mengingat nama Baphomet
sudah lama dikenal; dalam bahasa Yunani berarti 'kebijaksanaan'. Pengertian
Baphomet yang dihubungkan berasal dari Mohamet atau Abufihamet merupakan
cara berpikir yang melecehkan kesucian Nabi Muhammad saw, sebuah rencana dan
konspirasi orang-orang yang mendiskreditkan kesucian Rasulullah.
(Despite the claim of certain older historian. It seems clear that Baphomet
was not a corruption of the name Muhammed . On the other hand, it might have
been a corruption of the Arabic abufihamet pronounced in Moorish Spanish as
bufihimat. This means "Father of Understanding" or "'The father of Wisdom"
and "father" in Arabic is also taken to imply "source" --Baigent, hlm. 67).

Alasan menghubungkan Baphomet dengan Mohamet tidak dapat dibuktikan secara
ilmiah historis. Penafsiran spekulatif dihubungkan pula dengan rasa benci,
dendam, tetapi juga kagum terhadap kaum muslimin di bawah pimpinan
Salahuddin al Ayyubi yang menunjukkan sikap ksatria, tangguh, dan tidak
terkalahkan, sehingga mereka menyangka bahwa Nabi Muhammad itu adalah dewa
kekuatan yang disembah umat Islam. Tentara Templar itu melihat para tentara
Islam di bawah Salahuddin al Ayyubi yang membawa panji dan bendera yang
berlambangkan bulan bintang, kemudian menyangka bahwa panji-panji itu,
beserta Nabi Muhammad merupakan dewa-dewa kemenangan umat Islam.

Kemudian setelah kembali ke tanah air mereka, dibuatlah rekayasa sesembahan
mereka yang baru dengan menciptakan gambaran bapak dewa Muhammad yang
disebut "Abu Muhammad", atau "Abufuhamet" yang kemudian menjadi Baphomet.
Lambang Baphomet menunjukkan anti Islam dengan cara membelah bulan, di
sebelah kiri atas dibuatkan gambar bulan yang benderang sedangkan di sebelah
kanan bawah adalah lambang bulan yang gelap, seakan-akan sebuah simbol untuk
menghancurkan "bulan bintang" sebagai lambang Islam, yang semula benderang
diantara bintang-bintang untuk dihancurkan sehingga tidak lagi berbinar dan
jatuh ke bumi.

Kita tidak ingin mengulas lebih mendalam tentang makna Baphomet sebagai
sesembahan agama kaum Templar tersebut, karena jelas di dalam nuansa
batinnya terdapat rasa benci, dendam, dan kagum yang bercampur-baur akibat
kekesalan mereka melihat kenyataan kekalahan prajurit pilihannya oleh Umat
Islam yang sederhana dan berasal dari gurun pasir, yang mereka anggap tidak
mempunyai pengetahuan berperang, serta primitif. Akan tetapi, kenyataannya
mereka sangat tangguh, bahkan mempunyai sistem administrasi yang jauh lebih
modern dari yang mereka perkirakan, termasuk sistem pengelolaan anggaran dan
keuangan yang mereka tiru dalam bentuk perbankan (Usury).

Apa pun ulasan para sejarawan itu, yang pasti Baphomet merupakan berhala
yang merepresentasikan semangat setan, karena sebagaimana banyak tulisan dan
dokumen bahwa freemason menganut ajaran setan dan berkembang sampai saat ini
dengan organisasi serta pola pemikirannya yang disebut freethinker (para
pemikir bebas nilai).

Nama God (Tuhan) seringkali diasosiasikan dengan nama goat (kambing) yang
sekaligus dijadikan sebagai lambang penyembahan atau berhala. Atau
merepresentasi-kan scape goatism (teori mencari kambing hitam), sesuai
dengan teori konspirasi dalam gerakan rahasia mereka.

Anton Szandor La Vey, pendiri Satanic Worship (1966) dan pengarang The
Satanic Bible menyebutkan:
"Simbol Baphomet dipakai oleh The Knight Templar untuk mewakili ajaran
setan. Melalui periode waktu yang berabad-abad lamanya, simbol-simbol
tersebut ditafsirkan dengan berbagai nama, misalnya: dewa Kambing Mendes,
Kambing Hitam, Kambing Judas, dan sebagainya."

(The symbol of Baphomet was used by The Knight Templar to represent satan.
Through the ages this symbol has been called by different names. Among these
are: the Goat of Mendes, The Black Goat, The Judas Goat, and perhaps most
appropiately The Scapegoat --La Vey, The Satanic Bible, hlm. 45).

Dari penelitian yang saksama, dapat disimpulkan bahwa agama freemason
merupakan bentuk dari sinkretisme, paganisme yang disesuaikan, juga ajaran
yang bertumpu pada kebebasan berpikir Universalisme, unitarianisme,
sekularisme yang menjadikan manusia benar-benar manusia apabila terbebas
dari dogma agama dan tirani kekuasaan.

Lambang-lambang keagamaan mereka diselubungkan dengan memakai tanda salib
terbalik sebagai bentuk perlawanan terhadap kaum Kristen yang mempercayai
Yesus sebagai Kristus. Karena bagi mereka, Yesus adalah nabi palsu dan
sekaligus memanipulasi keluhuran nama Kristus yang sebenarnya. Mereka
mengakui dirinya sebagai anti-Kristus.

Dalam abad modern ini, mereka mendakwahkan keyakinannya secara lebih
rasional dan memanfaatkan berbagai sarana komunikasi, dengan sasaran
utamanya para pemuda dan tokoh masyarakat sebagai juru bicaranya. Tujuan
yang mulai dikampanyekan antara lain: universalisme, humanisme, dan
unitarianisme.

Secara garis besar, patut diketahui ajarannya tersebut menyelusup ke
berbagai pranata kehidupan dengan menanamkan paham yang secara politis dan
sosial ingin mengubah pola pikir manusia menjadi makhluk yang bebas dari
segala dogma dan tirani.

Pemikiran ini dikembangkan lebih modern oleh organisasi freemason adalah
gerakan kemanusiaan baru, membebaskan dari keimanan buta yang dianggapnya
sebagai perbudakan dan penjara kebebasan berpikir, khususnya perlawanannya
terhadap dominasi gereja Katolik dan tirani lainnya yang tidak demokratis.

Nama freemason sebagai organisasi modern, diduga secara resmi mulai dipakai
pada tahun 1673 dengan jumlah anggota rahasianya 27 orang. Sejak itu, mereka
mengkaitkan nama lodge --yang dapat diartikan sebagai tempat pertemuan para
anggota atau penginapan untuk pembicaraan yang sangat rahasia. Dokumen
rahasia yang ditemukan dan dapat dipercaya tentang eksistensi gerakan
rahasia freemason adalah "The Grand Lodge of the Modern", baru diperoleh
secara pasti pada tanggal 24 Juni 1717 di Inggris. Sejak itu, gerakannya
semakin pesat setelah Duke of Sussex menjadi anggota pada tingkatan "grand
master" dan melepaskan segala atribut keterkaitannya dengan gereja Kristen,
sekaligus memberikan aspirasi tentang paham freemason yang bersifat
universalis.

Sebagaimana tingkatan Iluminasi, keanggotaan freemason dibagi dalam tiga
tingkatan, yaitu: Apprentice, Fellowcraft, dan Master Mason --atau disebut
juga "grand master atau grand lodge". Setiap tingkatan harus mengikuti
berbagai program, yaitu: indoktrinasi, sumpah keanggotaan, dan ritus
tertentu yang biasanya memakan waktu dua tahun.

Keanggotaannya sangat selektif dan hanya orang-orang yang dianggap sebagai
the good men (orang hebat) yang paling pantas untuk menjadi anggota rahasia
mereka.
Pada saat ini, perkembangan freemason sudah merambah ke seluruh pelosok
dunia. Pusat kegiatannya, di samping beberapa kota besar di Amerika,
misalnya New York, juga di Eropa yang berpusat di Jenewa, Paris, dan London.
Tahun 1968, cendekiawan dan industriwan dari Italia, Dr. Aurelio Peccei
(1908-1984) dan Alexander King mendirikan The Club of Rome (Perkumpulan
Roma) yang merupakan salah satu organisasi terkemuka dan bergengsi dari
konspirasi pemikiran Iluminasi, sebagaimana dikatakan oleh William Coper:

"Kelompok Roma merupakan barisan terdepan Iluminasi (The Club of Rome is a
front for the Illuminati)."

"Para anggotanya terdiri dari kelompok ilmuwan, pakar ekonomi, pengusaha,
tokoh pemerintahan yang masih aktif, maupun pensiunan yang mewakili lima
benua yang benar-benar mempunyai perhatian terhadap masa depan dunia
global."

(With a group of scientist, economist, businessmen, international civil
servant, heads of state, and former of state from five continents but with
similar concerns for the global future --Trevor W. Mc Keown).

Tanggal 28 Februari 1997, Presiden Soka Gakkai International telah diangkat
sebagai anggota kehormatan (honorary member) Perkumpulan Roma, yang saat itu
diketuai Dr Diez Hochleitner

Hal ini membuktikan kepercayaan para anggota mason terhadap Jepang walaupun
bukan orang Yahudi (goyim), mengingat Jepang mempunyai jaringan ekonomi dan
industri yang mendunia. Soka Gakkai itu sendiri merupakan yayasan agama
Budha yang mempunyai paham yang sama dengan Iluminasi, yaitu menciptakan
nilai-nilai kemanusiaan yang baru, bersifat universal dan berlandaskan kasih
sayang. SokaGakkai artinya kelompok kreatif penuh inovasi.

Pada tahun 1973, dibentuk poros kegiatan disentralisasi di "tiga kutub
koordinasi" yang disebut dengan Threelateral Commission yang terdiri dari
Amerika Utara (Kanada dan Amerika Serikat), Uni Eropa, dan Jepang dengan
anggotanya berjumlah 330 yang terdiri atas negarawan, politisi, ilmuwan, dan
para tokoh internasional. Tahun 1995, seluruh anggotanya mengadakan
pertemuan besar di Copenhagen; tahun 1996 di Vancouver dan tahun 1997 di
Tokyo. Setiap pertemuan digelar berbagai makalah dan mengambil tema aktual,
misalnya pada tahun 1994 membahas reformasi di Rusia. Kemudian pada tahun
1995, membahas masalah pengamanan energi dalam kaitannya dengan globalisasi
serta pasar angkatan kerja dan implikasinya. Tahun 1997, konferensi besar
diselenggarakan di Tokyo dengan fokus pembahasan pada masa depan Asia
Pasifik.

Kelompok ini mempunyai tiga kantor regional yang permanen, yaitu di New
York, Tokyo, dan Paris. Untuk Jepang dipimpin oleh Yotaro Kabayoshi (top
eksekutif pada Fuji Xerox Co. Ltd.), sedangkan Amerika Utara dipimpin oleh
Paul A. Volcker (top eksekutif J.D. Wolfenshon Inc. yang berkantor di New
York). Ketiga kelompok tersebut berada dalam pengawasan Iluminasi dan
organisasi mason (tingkat grand lodge) dan mempunyai semangat yang sama
dengan mengaku sebagai "pemerintahan rahasia" (the secret government), yang
mampu memberikan tekanan dan arah kepada negara-negara di daerah pengawasan
mereka.

Walaupun ada beberapa pimpinan organisasi yang bukan Yahudi (goyim),
pimpinan lingkaran dalam Iluminasi dan freemason harus tetap dijabat oleh
seorang Yahudi dan harus tetap mempunyai semangat organisasi Yahudi,
mengingat terbentuknya Iluminasi dan freemason hanyalah bungkus lain untuk
memenangkan zionis menuju "ordo dunia baru".

Rabbi Isaac Wise (1819-1900) mengatakan:
"Freemason adalah organisasi Yahudi dari A sampai Z dari mulai sejarahnya,
persyaratannya, tingkatannya, derajat, sandi rahasianya, dan seluruh tata
cara upacaranya adalah berjiwa Yahudi."

(Freemason is a Jewish organization from A to Z, its history, its
requirements, its ranks, its degree, its passwords or secret words, all its
descriptions, except a secondary single degree and a few words in the oaths
passage, are Jewish --David Musa Peacock, Satanic Voice, hlm. 194).

Nama gerakan rahasia zionis freemason untuk pertama kalinya dikukuhkan
secara formal pada kongres freemason di London tahun 1717 yang diketuai
Anderson. Sebagaimana cikal-bakal kelahirannya, yaitu The KnightTemplar dan
sesuai dengan jenjang derajat anggota Iluminasi yang telah ada, di dalam
kongres ini pun ditetapkan jenjang kepangkatan atau lebih tepatnya tingkatan
anggotanya yang terdiri dari:

a. Tingkat Blue Lodge
b. Tingkat Kerajaan (Royal Arch Masonry)
c. Tingkat Ksatria (The Masonic Knight Templar)

a. Tingkat Blue Lodge
Sebelum memasuki dan dilantik menjadi anggota pada tingkat Blue Lodge, para
calon anggota yang disebut sebagai aspiran (pemberi aspirasi) harus mengenal
dan menghayati terlebih dahulu seluruh makna dari simbol-simbol. Dan untuk
menghilangkan kecurigaan, organisasi tingkat pertama ini terbuka untuk umum,
termasuk non-Yahudi (goyim). Para aspiran tidak ikut campur dalam persoalan
agama, sebagaimana organisasi sosial yang ada. Mereka pun bergerak dalam
bidang yang bersifat universal atau umum, misalnya: pendidikan, sosial,
kesatuan umat manusia, perdamaian di muka bumi, memberantas kemiskinan, dan
kebodohan.

Para aspiran yang lulus memasuki tingkat Blue Lodge adalah mereka yang telah
dijamin memiliki kepatuhan dan disiplin tinggi, dan dibagi dalam tiga
tingkat yaitu, sebagai berikut.

(1) Tingkat Pemula (Entered Apprentice).
(2) Tingkat Persaudaraan (Fellowcraft).
(3) Tingkat Pimpinan (Master Mason) .

Para anggota Blue Lodge dapat mencapai tingkatan lebih tinggi dengan cara
melalui dua jalur, yaitu The Scotish Rite dan The York Rite. Dalam fase ini,
para anggota akan mendapatkan indoktrinasi serta penghayatan mendalam
terhadap sejarah The Knight Templar.

Di samping itu, mereka harus menunjukkan keinginannya yang kuat serta
mempunyai ikatan emosional terhadap organisasi. Setiap anggota dalam
freemason ditandai pula dengan berbagai simbol angka tingkatan. Mulai dari
tingkat empat, tujuh, delapan belas sampai tingkat di atas tiga puluhan.
Setiap kenaikan tingkat diberikan upacara ritual tersendiri. Mereka akan
dibaptis oleh saudaranya pada tingkatan yang lebih tinggi yang biasanya
diberikan kepada tingkat delapan belas yang berhak membaptis. Bila selesai
dibaptis, mereka berhak mendapatkan medali "salib bunga mawar", sedangkan
yang duduk pada tingkatan tersebut diberi predikat "penunggang kuda yang
bijak".

Selanjutnya dapat menjadi kepala perkumpulan freemason secara simbolis.
Mereka dapat terus mencapai jenjang lebih tinggi sampai pada tingkatan tiga
puluh tiga (33rd degree) melalui berbagai prestasi dan pemberkatan. Demikian
seterusnya, sehingga mereka mencapai predikat "guru yang agung" yang
biasanya diduduki oleh tingkatan sembilan puluh atau disebut dengan julukan
mumfis.

Mereka yang sudah berada dalam tingkatan ini dapat membentuk berbagai
organisasi dan setiap organisasi yang tersebar di seluruh dunia ini memakai
kode nomor internasional, misalnya Izis no. 367, Ben Gurion 443, dan
sebagainya.

b. Tingkat Kerajaan (Royal Arch Masonry)
Royal Arch didirikan secara resmi dan terbuka pada tahun 1797 di Amerika.
Dan hanya para anggota yang sudah menduduki tingkatan ke-33 atau "Master
Mason" dapat menjadi anggota kerajaan dan orang nonYahudi (goyim) dapat
menjadi anggota, tetapi jarang menjadi pimpinan. Diantara mereka tidak dapat
saling mengenal atau berhubungan secara lebih mendalam, kecuali atas
rekomendasi dari pimpinannya masing-masing yang disebut sebagai "teman
sejawat yang agung". Pada tingkat ini anggota dibagi dalam tiga tingkatan
yaitu, sebagai berikut.

(1) Mark Master
(2) Past Master
(3) Most Excellent Master

Persyaratan keanggotaan freemason kerajaan sangat ketat. Mereka harus
mempunyai profesi atau ekspertis tertentu, dan bersifat unik, misalnya:
presiden atau pimpinan pemerintahan, Ilmuwan, dan sebagainya.

c. Tingkat Ksatria (The Masonic Knight Templar)
Puncak keanggotaan berada di dalam lingkaran dalam yang disebut dengan alam
semesta. Merekalah yang berhak menetapkan berbagai kebijakan,
perintah-perintah, serta konsep gerakan secara global. Dalam organisasi ini
pula pola pemikiran, rencana, dan falsafah digariskan sebagai satu program
(blue print) yang harus dilaksanakan sesuai dengan jenjang organisasinya.
Pada tingkat ini, mereka berhak menyandang gelar "grand master" yang dibagi
dalam tiga tingkatan, sebagai berikut.

(1) Tingkat The Royal Master
(2) Tingkat The Selected Master
(3) Tingkat The Super Excellent Master

Semangat pemikiran dan filsafat freemason yang ingin mengubah dunia menjadi
satu tatanan dunia baru yang bersifat universal: satu agama, satu
pemerintahan, dan satu warga dunia dengan tema-temanya yang aktual dan
memikat serta didukung oleh dana; media massa, dan kekuasan para anggotanya
yang menjabat jabatan puncak menyebabkan seluruh jaringan kehidupan umat
manusia berada dalam pengawasannya, sebagaimana lambang "mata" yang dengan
tajam mengawasi kehidupan dari atas piramida, seperti tercantum pada lambang
uang satu dolar Amerika. Pada tingkatan ini, disebut pula sebagai "grand
master" dan berhak menjadi ketua dari sindikat

3. Agama Freemason
Sebagaimana ajaran induknya yaitu Iluminasi, gerakan freemason menyatakan
dirinya sebagai organisasi sosial yang sangat peduli dengan kemanusiaan,
kemerdekaan, dan masa depan umat manusia. Freemason tidak dapat
dikelompokkan sebagai agama Kristen, bahkan secara terselubung, mereka
justru menentang agama Kristen, utamanya yang mempercayai Yesus sebagai
Kristus. Freemason mempunyai kepercayaan terhadap Tuhan dengan penafsirannya
sendiri, sebagaimana dikatakan oleh Cherabum:

"Mason mengingkari Kristus, karena mereka mempunyai Tuhan yang lain.
Freemason merujuk pada kehidupan Raja Sulaiman yang berbalik menjadi kafir
dengan menyembah Dewa Baal dan Asytoret, sebagaimana tertulis dalam
Perjanjian Lama yaitu: 1 Raja-Raja 11: 10-11."

Bentuk ritual mereka dikenal pertama kali dalam ritual Royal Arch Mason,
dimana dalam ritual tersebut ditanamkan keyakinan atas Jahbulon yang
merupakan bentuk sinkretisme atau gabungan seluruh ajaran agama dan
kepercayaan di muka bumi yang merupakan salah satu ajaran Jehovah.

Walau demikian, tidak semua anggota freemason bergabung di dalam Saksi
Jehovah yang merupakan substitusi dari agama Yahudi. Dari cara mereka
menafsirkan berbagai ayat di dalam Bibel; keyakinan yang mewarnainya adalah
okultisme, mistik, dan seringkali mendekati kepada ramalan-ramalan yang erat
kaitannya dengan tahayul (supertition). Beberapa dari kelompok perkumpulan
(lodge) freemason, bahkan mengganti Yesus dengan Hiram Abiff: seorang suci
yang dikenal dalam kebudayaan Yahudi sebelum Yesus mengajarkan Kristen.

Sedangkan bentuk Trinitas, sebagaimana dikenal di kalangan Kristen
Katolik --Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Roh Kudus-- diganti dengan Trinitas
yang lain, yaitu Hiram, Raja Tirus, dan Hiram Abiff yang melambangkan
kebijaksanaan-kekuatan dan keindahan. Bentuk ritual mereka sangat sarat
dengan mistik, kuburannya dibuat dalam bentuk piramida melambangkan menara
Babil, serta misteri dari dunia yang harus dijelajahi dan dikuasai oleh
anggota (brother) freemason. Hal itu sesuai dengan salah satu ungkapan dalam
lambang organisasi mereka, yaitu vitriol, "Visita interiora terrae
rectificando invenies occultum lapidem," yang artinya "Jelajahilah keindahan
interior bumi, lakukanlah berbagai reformasi/perbaikan, niscaya kamu akan
menemukan rahasia batu tersebut."

Tata cara serta keyakinan mistik (bid'ah) freemason sejauh perkembangannya
terkait erat dengan keyakinan kaum Yahudi Kristen (Yudeo Christiant) di masa
lampau, khususnya pada saat Kaisar Konstantin memerintah dimana kepercayaan
terhadap "dewa matahari" menjadi simbol pemersatu. Walaupun Konstantin tidak
menjadikan agama Kristen sebagai agama negara, tetapi menjadikan
dirinya --yang beragama Paganisme: penyembah matahari-- sebagai kepala
segala kepercayaan termasuk Yahudi dan Kristen. Bahkan, perayaan kelahiran
Yesus yang semula diperingati setiap 6 Januari, disesuaikan dengan kelahiran
"dewa matahari" (natalis invictus), yaitu tanggal 25 Desember.

Dalam kekuasaan Konstantin yang menjadi kepala negara dan agama tersebut,
kedua agama dipersatukan dalam sebuah keyakinan baru yang disebut dengan sol
invictus (dewa matahari atau the invicible sun). Selama hidupnya, Konstantin
tetap penyembah matahari. Selama pemerintahannya, disebut pula sebagai "dewa
matahari sang penakluk" atau kekuasaan matahari, sehingga kata sol invictus
menjadi lambang di mana-mana termasuk bendera dan mata uangnya.

(Constantine, all his life, acted as its chief priest. Indeed his reign was
called a "sun emperorship" and "sol invictus" figured everywhere including
the imperial banners and the coinage of the realm --Michael Baigent, 1983).

Setelah kemenangannya mengalahkan Maxentius di Milvian, Konstantin semakin
berjaya dan mengukuhkan cita-citanya untuk membangun the sun imperium untuk
menyatukan dunia: satu pemerintahan, satu agama, dan satu kewarganegaraan.
Dan mengukuhkannya dalam satu kata magis yang disebut: in hoc signo vives
(dengan tanda ini kamu akan menang). Cita-cita serta ritual Paganisme
Konstantin telah menjadikan salah satu aspirasi bagi Iluminasi.

4. Presiden Amerika
Pada umumnya presiden Amerika adalah anggota freemason, seakan-akan sulit
seorang calon presiden untuk berhasil menduduki jabatan puncaknya, kecuali
harus menjadi anggota freemason terlebih dahulu. Presiden Amerika yang
terbunuh seringkali terkait dengan sebuah organisasi rahasia, kemudian
menjadi misteri dan pembunuhnya tidak pernah terungkap secara tuntas (dark
case). Sebab itu, disimpulkan bahwa Abraham Lincoln dan John E Kennedy
dibunuh karena ia bukan anggota freemason.

Presiden Amerika yang menjadi anggota freemason antara lain, sebagai
berikut:
Nama Tanggal No. Lodge Tempat
George Washington 04-11-1752 Fredircksburg Lodge no 4 Virginia
James Monroe 09-11-1775 Williamsburg Lodge no.6 Virginia
Andrew Jackson Harmony Lodge No.1 Tennessee
James Knox Polk 04-09-1820 Columbia Lodge no.31 Tennessee
James Buchanan 24-01-1817 Lodge no.43 Penn sylvania
Andrew Johnson Greenville Lodge no.119 Tennessee
James A. Garfield 22-11-1864 Columbus Lodge no.20 Ohio
William McKinley 03-04-1865 Hiram Lodge no.21 Virginia
Theodore Rosevelt 24-04-1901 Metinecock Lodge no.806 Oyster Bay
William H. Taft 18-02-1909 Kilwining Lodge no.356 Ohio
Warren G. Harding 13-08-1920 Marion Lodge no.70 Ohio
Harry S. Truman 09-02-1909 Belton Lodge no.450
Gerald Ford 18-0501951 Columbia Lodge no.3

Catatan:
Abraham Lincoln semula telah menyampaikan formulir pendaftaran untuk menjadi
anggota freemason di wilayah Tyrlan Lodge, Springfield, Illinois. Akan
tetapi, karena alasan yang menurut para anggota freemason tidak masuk akal,
dan sampai pada batas tertentu tidak diserahkannya formulir pendaftaran
serta kesediaannya untuk mengikuti ritual mason sebagai pengukuhan
keanggotaannya, maka Abraham Lincoln mati secara tragis pada 17 April 1865.

Ronald Reagen pada tanggal 11 Februari 1988 telah diangkat sebagai anggota
The Imperial Council of the Shrine --Grand Lodge Washington DC, dan berhak
menyandang Honorary Scottish Rite Mason.

George Bush diduga pula sebagai anggota mason dengan asumsi bahwa pada saat
dia mengambil sumpah sebagai presiden memakai Bibel yang sama, sebagaimana
dilakukan oleh presiden Amerika anggota mason seperti: George Washington,
Dwight D. Eisenhower, Jimmy Carter, dan yang lainnya. The Masonic Bible
adalah kitab kepunyaan St. John Lodge di New York yang secara ritual dipakai
untuk mengiringi sumpah para anggota freemason.

5. Friedrich Wilhelm Nietzsche
Pola pemikiran Adam Weishaupt yang merindukan satu ordo dunia yang bebas
dari segala dogma agama dan tirani gereja telah mempengaruhi dan
dikembangkan oleh seorang pemikir jenius Friedrich Wilhelm Nietzsche yang
lahir 15 Oktober 1844 di Rocken, Jerman. Pada usia yang sangat muda, ia
telah mengajar di bidang filologi di Universitas Bazel.

Friedrich Wilhelm Nietzsche adalah anggota freemason (grand master tingkat
ke-33) yang pemikirannya banyak memberikan warna kepada organisasi tersebut,
misalnya pemikiran yang besar adalah dengan tindakan yang besar (the
greatest thought are the greatest action). Dia merupakan sosok pemikir yang
radikal. Menyerang arti demokrasi yang dianut umat manusia. Baginya
demokrasi adalah sebuah metode pemikiran bodoh dari manusia.

Karena demokrasi masih mengakui berbagai perbedaan yang menyebabkan konflik
serta pertarungan yang tidak pernah selesai. Dalam pemikirannya itu,
Friedrich Wilhelm Nietzsche banyak dipengaruhi, oleh Von Bismarck, Spencer,
dan Darwin. Dalam bukunya Ecce Homo, dia memberikan solusi bahwa dunia hanya
akan sampai dengan perang. Hanya manusia yang unggul yang berhak menguasai
dunia. Manusia yang dikategorikan "budak" harus disisihkan. Itulah sebabnya,
manusia unggul yang dicita-citakannya (uber mensch) adalah manusia yang
mempunyai kekuatan, kecerdasan, dan kebanggaan, serta berani mengambil
risiko. Bahkan, cinta dengan risiko (l'amour de risque).
Pemikirannya sarat dengan "kerinduan" terhadap kekuatan, sebagaimana
mewarnai buku-bukunya yaitu: Thus Spake Zarathustra;The Will to Power; On
the Geneacology of Morals.

Hidup menatap bahaya penuh risiko badai dan tantangan, rumus kehidupanku
adalah amor fati --bukan sekadar tabah menanggung setiap penderitaan, akan
tetapi mencintai penderitaan itu sendiri. Hiduplah selalu dalam bahaya.
Karenanya bangunlah kotamu di dekat gunung Vesuvius. Jelajahi lautan dengan
kapal kapalmu. Hiduplah dalam keadaan perang.

(My Formula is amor fati-not only to bear up under every necessity, but to
love it. Live dangeraously. Erect your cities beside Vesuvius. Send out your
ships to unexplored seas. Live in a state of war)

Sebagaimana anggota freemason yang sangat anti-Kristus, demikian pula dengan
cara berpikir Friedrich Wilhelm Nietzsche yang melecehkan keberadaan Tuhan,
bahkan secara ekstrem dia memproklamasikan bahwa manusia adalah Tuhan itu
sendiri, there is no God but man.

Untuk apa mengikuti ajaran Tuhan yang telah mati. Apakah mungkin manusia
akan ditolong Tuhan, sedangkan Yesus yang dianggap sebagai anak Tuhan
dibiarkan dengan teganya di penyaliban dan Bapaknya tidak mampu menolongnya.
Bukankah ini suatu bukti bahwa manusia yang kuat mampu mengalahkan anak
Tuhan? Dia berkata, "Mungkinkah demikian? Sedangkan orang suci yang berada
di hutan belum mendengar berita bahwa Tuhan sudah mati.